Berang-Berang – Taksonomi, Morfologi, Jenis, Sebaran, Habitat & Sikap


Berang-berang yaitu salah satu jenis satwa unik dan bentuknya lucu. Hewan ini memiliki ciri fisik yang seperti musang. Habitat hidupnya berada di dekat ajaran sungai dan maritim.





Binatang ini tersebar nyaris di seluruh dunia kecuali Benua Australia. Jenis berang-berang dibagi menjadi dua golongan, yaitu Otter dan Beaver. Dari dua kalangan tersebut dibagi kembali menjadi 13 jenis.





Di Indonesia hidup 4 jenis berang-berang dari total 13 jenis yang ada di dunia. 13 jenis tersebut masuk ke dalam beberapa genus yang berlainan-beda. Untuk spesies yang hidup di Indonesia berasal dari tiga genus, yakni Lutra, Lutrogale, dan Aonyx.






Taksonomi





Berang-berang kadang juga disebut selaku musang air alasannya bentuk tubuhnya menyerupai musang namun hidup di area berair. Spesies yang sering dijumpai disepanjang pemikiran sungai dan danau ini yakni kelompok mamalia karnivora.





jenis berang-berang




Berikut ini ialah tata cara pembagian terstruktur mengenai atau taksonomi dan berang-berang, ialah:





KingdomAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCarnivora
FamiliMustelidae
Sub-familiLutrinae
GenusLutra, Aonyx, Enhydra, Hydrictis, Lontra, Lutrogale, Pteronura
SpesiesLutra lutra
Lutra sumatrana
Aonyx capensis
Aonyx cinereus
Aonyx Congicus
Enhydra lutris
Hydrictis maculicollis
Lontra felina
Lontra longicaudis
Lontra provocax
Lontra canadensis
Lutrogale perspicillata
Pteronura brasiliensis




Binatang ini terbagi menjadi 13 spesies yang tersebar di seluruh dunia, kecuali Australia. Semua spesies tersebut kembali dibagi menjadi beberapa sub-spesies. Di Indonesia berang-berang lazimnya mampu didapatkan di daerah Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.





Ada sedikit perbedaan persepsi mengenai berang-berang di kelompok para ahli. Beberapa mahir beropini bahwa berang-berang terbagi dua kelompok, adalah Otter dan Beaver. Sementara itu beberapa peneliti lain beranggapan bahwa Beaver tidak masuk dalam golongan berang-berang.





Sehubungan dengan dua pertimbangan yang berlawanan tersebut, seluruhnya sama-sama mempunyai dasar yang terperinci dan kuat. Berikut ini ialah citra sekaligus menjadi perbedaan antara Otter dan Beaver.





  • Otter merupakan binatang yang masuk dalam ordo Karnivora, sedangkan Beaver masuk dalam ordo Rodentia yang merupakan golongan hewan pengerat. Beaver juga merupakan famili Castoridae dan genus Castor.
  • Otter dan Beaver mempunyai perilaku yang berbeda, ialah Otter diketahui sering menciptakan lubang di bab pinggir sungai, sedangkan Beaver senang menghimpun ranting untuk menciptakan bendungan.




Morfologi





Meskipun terdiri atas 13 spesies yang berlawanan, tetapi faktanya semua jenis berang-berang mempunyai morfologi tubuh yang nyaris serupa. Secara umum badan hewan semi akuistik ini ditutupi oleh rambut yang sangat lebat dan terbagi menjadi dua lapisan. Rambut ini berfungsi selaku alat untuk melindungi diri dari lawan.





Lapisan pertama yakni rambut yang tumbuh di bab terluar dan mempunyai tekstur keras serta panjang. Sedangkan lapisan kedua berada di bagian dalam dan condong lebih halus serta juga bersifat lunak. Bagian ekornya berskala cukup panjang dan berotot, karena berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh pada dikala berenang di air.





Sebagai binatang semi akuistik yang memiliki kesanggupan untuk berenang, berang-berang memiliki kaki yang berselaput. Selaput tersebut menolong satwa ini untuk bergerak di dalam air. Spesies yang seperti musang ini juga diketahui sebagai binatang dengan pergerakan sangat lincah khususnya dikala berpindah kawasan.





Habitat dan Sebaran





Telah disebutkan sebelumnya bahwa berang-berang adalah salah satu satwa yang terdapat hampir di seluruh negara dunia kecuali Benua Australia. Satwa ini mampu didapatkan di banyak sekali daerah Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Afrika, hingga Benua Asia dengan masing-masing spesies endemiknya.





Habitat hidup berang-berang ialah daerah berair yang mempunyai banyak air, khususnya pemikiran sungai dan juga pinggir pantai. Akan tetapi tidak jarang juga ada berang-berang yang hidup di sekitar rawa-rawa, hutan mangrove, hutan dataran rendah basah, danau, parit sampai areal persawahan.





Status Kelangkaan





Status kelangkaan berang-berang tidak mampu didefinisikan secara lazim, sebab setiap spesies memiliki jumlah populasi berlawanan-beda. Akan namun menurut data dari International Union for Conservartion of Nature (IUCN) Red List memberikan bahwa rentang status spesies ini mulai dari Vulnerable, Near Threatened, sampai Endangered.





Namun mampu dibilang kondisi populasi berang-berang yang ada di dunia untuk semua jenis spesiesnya rata-rata mengalami penurunan signifikan setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh banyak sekali hal, termasuk akibat aktivitas manusia yang menimbulkan penyempitan habitatnya. Meski begitu ada satu spesies yang jumlahnya senantiasa stabil, adalah Berang-Berang Sungai Amerika Utara.





Perilaku Berang-Berang





Berang-berang memiliki perilaku hidup yang berlainan antar setiap spesies. Akan tetapi alasannya adalah masih berada dalam satu genus menciptakan sikap spesies ini masih mempunyai beberapa kemiripan. Di beberapa film kartun mamalia imut ini sering digambarkan senantiasa membuat bendungan di anutan sungai.





berang-berang di air




Berikut ini yaitu beberapa perilaku berang-berang secara umum, antara lain:





1. Hidup Soliter dan Berkelompok





Umumnya berang-berang hidup secara berkelompok dalam jumlah yang tidak terlalu besar, yaitu sekitar lima ekor dan terdiri atas seekor jantan, seekor betina, serta anak-anaknya. Diketahui bahwa spesies dengan jumlah anggota golongan terbesar mampu mencapai 20 ekor dan ada juga yang hidup soliter sendiri atau berdua.





Bagi spesies yang hidup soliter umumnya memiliki daerah jelajah masing-masing individu sekaligus menjadi daerah teritorialnya. Akan tetapi wilayah tersebut kadang-kadang tumpang-tindih dengan teritori individu lain. Teritori seekor jantan mampu mencakup teritori beberapa ekor betina sekaligus.





2. Aktivitas di Malam dan Pagi Hari





Berang-berang mulai melaksanakan kegiatan di waktu pagi hari untuk mencari makan ataupun menjelajahi kawasan sekitarnya. Setelah itu dikala matahari mulai tinggi dan cuaca sudah panas, satwa ini akan beristirahat di tepi sungai dan akan kembali beraktivitas pada waktu malam hari.





Ada usulan yang menyatakan bahwa satwa ini mencari waktu beraktivitas di pagi dan malam hari untuk menyingkir dari insan. Akan namun ada juga yang berasumsi bahwa berang-berang sebenarnya melakukan acara sesuai dengan waktu mangsanya keluar. Jika mangsanya binatang malam, maka dia akan aktif di malam hari.





3. Mencari Makan





Spesies yang hidup dalam kelompok akan mencari makan dengan cara berkelompok pula. Ketika mencari makan binatang ini umumnya menyusuri sungai dengan berenang atau menyelam ke dalam air. Meski begitu satwa ini bekerjsama lebih senang berburu mangsa di wilayah perairan dangkal.





Makanan yang disantap berang-berang pada umumnya adalah binatang air atau amfibi mirip ikan, udang, kepiting, kerang, katak, dan ular. Akan tetapi dikala ada hewan darat seperti kelinci, burung, tikus, dan serangga yang melintas di sekeliling sarangnya maka berang-berang juga niscaya akan memangsanya. 





Berang-Berang di Indonesia





Seperti sudah disebutkan sebelumnya, di Indonesia terdapat empat jenis berang-berang yang semuanya masuk dalam golongan Otter. Kelompok ini yakni binatang karnivora, sehingga penduduk Indonesia kerap kali menyingkir dari berang-berang.





Berikut ini ialah 4 jenis satwa yang fisiknya mirip musang tersebut, yaitu:





1. Berang-Berang Cakar Kecil





Jenis berang-berang pertama yang hidup di Indonesia yaitu Berang-Berang Cakar Kecil yang berasal dari genus Aonyx. Spesies ini bisa dijumpai hidup di sepanjang pedoman sungai atau laut pada Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Jawa.





Berikut ini ialah taksonomi atau sistem klasifikasi dari Berang-Berang Cakar Kecil.





KingdomAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCarnivora
FamiliMustelidae
GenusAonyx
SpesiesAonyx cinereus




Selain nama Latin tersebut, spesies ini juga lazimdisebut Amblonyx cinereus, Aonyc cinerea, dan Lutra cinerea. Dalam Bahasa Inggris Berang-Berang Cakar Kecil mempunyai beberapa nama, seperti Asian Small-clawed Otter, Small-clawed Otter, dan juga Oriental Small-clawed Otter. Selain di sungai, spesies ini juga bisa hidup di sekeliling danau dan hutan mangrove.





Morfologi Berang-Berang Cakar Kecil tidak jauh berlawanan dengan berang-berang kebanyakan. Hanya saja warna rambut badan spesies ini adalah cokelat dan terdapat rambut bubuk-debu di bagian lehernya. Ukuran tubuhnya cukup kecil dengan panjang hanya sekitar 65 hingga 70 cm dengan bobot rata-rata 5 kg.





Menurut data pada International Union for Conservation of Nature, jenis ini masuk dalam status Vulnerable (VU). Selain di Indonesia, Aonyx cinereus juga ditemukan di banyak sekali negara Asia lain, mirip Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, China, Bangladesh, dan India. Pemerintah di Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan bahwa Berang-Berang Cakar Kecil merupakan satwa yang dilindungi.





2. Berang-Berang Bulu Licin





Berang-Berang Bulu Licin yaitu jenis berang-berang yang paling banyak didapatkan di wilayah Indonesia. Spesies yang ialah kelompok dari genus Lutrogale ini hidup di sepanjang wilayah perairan mirip sungai berbatu, pinggir danau, hutan bakau, rawa, dan gambut.





Berikut ini ialah taksonomi dari spesies Berang-Berang Bulu Licin.





KingdomAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCarnivora
FamiliMustelidae
GenusLutrogale
SpesiesLutrogale perspicillata




Selain Lutrogale perspicillata, Berang-Berang Bulu Licin juga memiliki nama Latin lain, ialah Lutra perspicillata. Sedangkan dalam Bahasa Inggris spesies ini umumdisebut sebagai Smooth-coated Otter dan juga Indian Smooth-coated Otter. Hal itu menunjukkan bahwa jenis ini masuk dalam kalangan Otter.





Secara fisik Berang-Berang Bulu Licin memiliki ukuran tubuh terbesar di Indonesia. Panjangnya antara 107 sampai 130 cm dengan bobot mulai dari 7 hingga 12 kg. Ciri khasnya terletak pada ekor yang berskala panjang dan pipih mendatar di ujungnya, bila dipotong melintang akan membentuk segitiga.





Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, status spesies ini yaitu Vulnerable (VU) atau rentan. Berang-Berang Bulu Licin dapat hidup di ketinggian antara 0 sampai 700 meter di atas permukaan laut dan dapat dijumpai di tempat Asia Tenggara, Irak, Pakistan, China, dan Nepal.





3. Berang-Berang Utara





Berang-Berang Utara adalah jenis spesies yang memiliki wilayah sebaran paling luas. Tidak cuma ada di Asia, namun juga hidup di kawasan Eropa. Sama mirip spesies lainnya, jenis ini juga hidup di wilayah lembap mirip pesisir pantai, danau, rawa-rawa, dan sawah.





KingdomAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCarnivora
FamiliMustelidae
GenusLutra
SpesiesLutra lutra




Selain Lutra lutra, spesies Berang-Berang Utara juga mempunyai nama Latin lain, adalah Lutra nippon, Lutra vulgaris, dan Lutra whitleyi. Selain itu, beberapa nama lain yang merujuk spesies ini yaitu Eurasian Otter, European Otter, Old Wolrd Otter, European River Otter, dan Common Otter. Di Indonesia, kadang-kadang hewan ini juga disebut Berang-Berang Eurasia.





Ukuran fisik Berang-Berang Utara terbilang besar, karena tingginya bisa meraih 1 meter untuk betina dengan berat rata-rata 7 kg dan 1,2 meter untuk jantan dengan berat badan rata-rata 10 kg. Ekornya panjang dengan bentuk silindris dan tubuhnya berwarna cokelat gelap di area punggung dan makin terang menuju perut dan leher.





Berdasarkan data yang terdapat di International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, spesies Berang-Berang Utara mempunyai status Near Threatened yang menunjukkan bahwa populasinya sudah mendekati terancam punah. Penyebabnya adalah penurunan populasi setiap tahunnya.





4. Berang-Berang Hidung Berbulu





Berang-Berang Hidung Berbulu ialah spesies yang paling sering dicari sebab status kelangkaannya. Spesies ini dimengerti mampu dijumpai di daerah Asia terutama Asia Tenggaram seperti Brunei Darussalam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Vietnam,  dan Indonesia.





Berikut ini adalah metode penjabaran atau taksonomi dari jenis ini, yaitu:





KingdomAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoCarnivora
FamiliMustelidae
GenusLutra
SpesiesLutra sumatrana




Lutra sumatrana atau Berang-Berang Hidung Berbulu secara internasional diketahui dengan nama Hairy-nosed Otter dengan nama Latin lain mirip Lutra barang, Barangia sumatrana, dan Lutra lovii. Di Indonesia spesies ini terakhir ditemukan di daerah Lampung, Sumatera dan juga hidup di Pulau Kalimantan.





Bentuk tubuhnya tidak jauh berbeda dengan jenis lain, ialah berekor silindris dan panjang badan antara 95 sampai 133 cm dengan berat 5 sampai 8 kg. Sekilas hewan ini sungguh seperti dengan Berang-Berang Utara, namun khusus untuk Berang-Berang Hidung Berbulu rhinarium-nya ditumbuhi oleh rambut.





Berdasarkan data International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List, spesies Lutra sumatrana masuk ke dalam satwa dengan status Endangered (EN) atau terancam punah alasannya adalah penurunan populasi yang cukup tajam setiap tahun. Bahkan semenjak pertama kali terdaftar di IUCN Red List statusnya telah Vulnerable (VU).





Habitat spesies ini cukup beragam dan berlawanan-beda di setiap negara selama kawasannya cukup lembap, tetapi area yang lebih disenangi adalah kawasan rawa-rawa. Namun di Thailand hewan ini dimengerti hidup di kawasan hutan kayu putih, di Pulau Sumatera hidup di rawa sepanjang fatwa Sungai Musi, dan di Pulau Kalimantan pada daerah rawa gambut. 





Jenis Berang-Berang di Dunia





Sebenarnya tidak aneh jikalau berang-berang terbagi menjadi banyak spesies, alasannya hewan ini juga menghuni nyaris seluruh kawasan di dunia. Dengan begitu perbedaan habitat otomatis membaginya menjadi aneka macam jenis yang berbeda-beda.





gambar berang-berang




Berikut ini yakni berbagai jenis berang-berang atau Otter selain yang hidup di Indonesia, antara lain:





1. African Clawless Otter (Aonyx capensis)





African Clawless Otter juga biasa disebut Cape Clawless Otter dan masuk dalam genus Aonyx. Pada tahun 2014 lalu, spesies berang-berang ini masuk dalam kelompok satwa dengan status Near Threatened (NT) berdasarkan data yang ada pada IUCN Red List sehabis sebelumnya berstatus Least Concern (LC).





Sesuai dengan namanya berang-berang ini hidup di sepanjang dataran Benua Afrika seperti Ghana, Gambia, Kenya, Zimbabwe, Uganda, Sudan, Mozambiq, sampai Afrika Selatan. Meski hidup di benua yang condong kering, namun satwa ini cuma akan ditemui di area basah seperti aliran sungai dan di bersahabat maritim.





2. Congo Clawless Otter (Aonyx Congicus)





Berang-Berang Afrika Tanpa Cakar juga lazimdisebut Small-clawed Otter, Cameroon Clawless Otter, dan Zaire Clawless Otter. Sesuai dengan namanya spesies ini tidak mempunyai cakar pada kukunya dan juga selaput. Hal ini menjadi pembeda dengan spesies berang-berang yang lain.





Meski begitu habitat hidup Berang-Berang Afrika Tanpa Cakar ini juga berada di wilayah basah seperti di rawa-rawa, danau, pantai, dan parit pada tempat tropis dan sub-tropis. Jenis ini juga hanya mampu ditemukan di Afrika seperti Kamerun, Uganda, Angola, Congo, dan Guinea.





Berdasarkan data IUCN Red List, spesies Congo Clawless Otter masuk dalam golongan Near Threatened atau rentan. Hal itu dikarenakan spesies dengan ukuran tubuh 60 cm sampai 100 cm dan berat 14 hingga 34 kg ini terus mengalami penurunan populasi setiap tahunnya.





3. Sea Otter (Enhydra lutris)





Spesies ini juga dikenal sebagai Berang-Berang Laut dan mempunyai taksonomi yang sama secara lazim dengan berang-berang lain. Hanya saja berbeda pada jenis genusnya, dimana Sea Otter masuk dalam genus Enhydra. Selain Enhydra lutris nama Latin lain hewan ini adalah Mustela lutra.





Berang-Berang Laut hidup di tempat yang berada pada ketinggian antara 0 hingga 82 meter di atas permukaan bahari. Wilayah hidupnya tidak terlampau tinggi, sebab habitat alaminya adalah di maritim. Satwa ini mampu ditemui mulai dari Kanada, Meksiko, Amerika, Rusia, hingga Jepang.





Sayangnya merujuk pada data IUCN Red List, diketahui bahwa kondisi Sea Otter saat ini telah sungguh terancam, sehingga masuk dalam golongan satwa Endangered (EN) semenjak tahun 2000 silam. Hal tersebut dikarenakan semenjak pertama kali diperhatikan spesies ini terus mengalami penurunan populasi.





4. Spotted-Necked Otter (Hydrictis maculicollis)





Sesuai dengan namanya, berang-berang ini memiliki bercak di bagian leher dan juga mampu diklasifikasikan dengan nama Latin Lutra maculicollis. Selain itu kadang juga disebut selaku Speckle-throated Otter dan Spot-necked Otter. Spesies ini berstatus Near Threatened atau hampir terancam.





Berang-berang dengan bercak putih di leher ini dimengerti hidup di Benua Afrika pada tempat berair, mirip aliran sungai dan pinggir bahari. Beberapa negara yang menjadi habitat asli spesies ini antara lain Uganda, Zimbabwe, Kamerun, Kenya, Nigeria, Sudan, dan Tanzania.





5. Giant Otter (Pteronura brasiliensis)





Giant Otter atau Berang-Berang Raksasa juga mempunyai nama Latin Mustela brasiliensis dan Pteronura sambachii serta adakala juga disebut Giant Brazilian Otter. Nama tersebut diambil dari ukuran tubuhnya yang besar dan salah satu habitat hidupnya, ialah di tempat hutan Brazil.





Spesies yang masuk dalam ordo Pteronura ini hidup di daerah ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan bahari yang biasa terdapat di daerah hutan basah. Persebarannya meliputi beberapa negara di Benua Amerika mirip Brazil, Kolombia, Ekuador, Venezuela, Peru, Guyana, Paraguay, dan masih banyak lagi.





Sejak tahun 2000, Giant Otter masuk ke dalam kelompok hewan berstatus Endangered (EN) yang mengindikasikan bahwa populasinya semakin menurun setiap tahun. Pertama kali spesies ini masuk dalam IUCN Red List pada tahun 1982 dan stagnan pada status Vulnerable (VU) alasannya data yang kurang mencukupi.





6. Neotripical Otter (Lontra longicaudis)





Berang-Berang Neotropis mempunyai banyak nama yang biasa digunakan, seperti South Amercian River Otter dan Long-tailed Otter. Jenis berang-berang ini dikenali hidup di wilayah Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan juga Pulau Trinidad. Biasanya ditemukan di pinggir sungai diantara bebatuan.





Meski pesies ini mempunyai populasi lumayan banyak, namun senantiasa mengalami penurunan setiap tahun sehingga masuk dalam golongan Near Threatened. Padahal sebelumnya pada tahun 1982 pernah berstatus Vulnerable menurut data yang tercantum pada IUCN Red List.





Secara fisik atau morfologi badan Berang-Berang Neotropis seperti dengan Berang-Berang Utara dari genus Lutra. Ukuran badan spesies ini condong sungguh kecil dengan panjang cuma sekitar 36 hingga 66 cm, tetapi berat badannya bisa meraih 15 kg pada kondisi tertentu dengan minimal 5 kg.





7. Sothern River Otter (Lontra provocax)





Southern River Otter atau Berang-Berang Sungai Selatan yakni spesies yang dapat ditemukan di kawasan Chili dan Argentina. Berang-berang dengan badan berwarna cokelat jelas hampir orange ini cukup menarik, sebab meski berjulukan berang-berang sungai namun habitatnya ada di laut dan air tawar.





Terhitung sejak spesies ini sudah teridentifikasi oleh IUCN Red List pada tahun 1988, statusnya yaitu Vulnerable. Hanya saja seiring berjalannya waktu populasi binatang mirip musang ini terus menurun hingga risikonya pada tahun 2000 ditetapkan sebagai satwa terancam atau Endangered.





8. North American River Otter (Lontra canadensis)





Berang-Berang Sungai Amerika Utara ialah satu-satunya spesies berang-berang dengan populasi stabil di wajah bumi. Maka dari itu IUCN Red List menggolongkan satwa ini ke dalam status Least Concern (LC) semenjak tahun 2004. Status tersebut bergotong-royong sudah diperoleh pada tahun 2000 dengan nama Lower Risk (LR).





Nama Latin lain dari spesies ini yaitu Lutra canadensis dengan istilah yang biasa mirip Nort American Otter dan Northern River Otter. Spesies ini ditemukan disepanjang garis sungai hingga pantai pada kawasan Amerika Utara mencakup banyak negara seperti Kanada, New Jersey, dan Virginia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengatasi Insomnia Pada Ibu Hamil

Trik Cara Merawat Bunga Aglonema Supaya Harga Jual Tinggi